CERPEN
Tujuan dasar naratif adalah untuk menghibur dan mengikat pembaca atau pendengar. Naratif juga bertujuan memberi pengetahuan, ajaran, atau sebagai pendapat untuk mengubah perilaku.
Ada beberapa tipe naratif. Naratif dapat berupa karya imajiner, faktual atau gabungan keduanya.
Naratif merupakan teks yang berfokus pada tokoh khusus. Fungsi sosial naratif adalah menceritakan kisah atau peristiwa lalu untuk penghiburan khalayak. Urutan dalam teks naratif berkaitan dengan konflik/masalah/krisis peristiwa dan berakhir pada penyelesaian krisis sebagai resolusi.
Mengidentifikasi Cerita Pendek
Cerita pendek (cerpen) adalah cerita fiksi yang memiliki sifat utama singkat dan dapat habis dibaca sekali duduk. Cerpen memiliki unsur-unsur pembangun yang disebut unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik merupakan unsur membangun cerita dari dalam terdiri atas tema, alur, tokoh, latar, gaya bahasa, sudut pandang,dan amanat.
Unsur ekstrinsik terdiri atas latar belakang penulis, unsur budaya, rentang waktu pembuatan cerita tersebut.
Unsur-unsur Cerita Pendek
Cerita pendek (cerpen) mengangkat kehidupan manusia secara khusus. Tema cerpen berasal dari persoalan keseharian hingga ke renungan filosofis yang dipotret dari kehidupan nyata. Tokoh dan latar bisa saja direkayasa demi kepentingan keindahan cerita dan sekaligus membedakannya dengan teks cerita pengalaman nyata.
Unsur dalam cerpen adalah tema, karakter (tokoh), latar/setting, alur/plot/struktur, sudut pandang penceritaan, gaya bahasa, amanat.
1. Tema : pokok pikiran pengarang.
2. Perwatakan/penokohan : cara pengarang menggambarkan watak tokoh.
3. Latar/ setting : keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana.
4. Alur/ plot : rangkaian peristiwa membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat.
5. Gaya Bahasa : corak pemakaian bahasa.
6. Sudut pandang : cara pandang pengarang.
7. Amanat : pesan yang disampaikan pengarang.
Struktur dan Aspek Kebahasaan Cerita Pendek
Struktur Cerpen
1. Orientasi
2. Rangkaian Peristiwa
3. Komplikasi
4. Resolusi
Orientasi → Penentuan peristiwa, menciptakan gambaran visual latar, atmosfer, dan waktu kisah. pengenalan karakter dan arah menuju komplikasi.
Rangkaian Peristiwa → Kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa tak terduga.
Komplikasi → Cerita bergerak seputar konflik atau masalah yang memengaruhi latar waktu dan karakter. Tokoh utama mengarah ke solusi.
Resolusi → Solusi untuk masalah atai tantangan dicapai berhasil. Cara pengarang mengakhiri cerita.
Aspek Kebahasaan Cerpen
Sudut pandang pencerita sebagai orang pertama (aku-an) atau orang ketiga (dia-an).
Dialog menunjukkan waktu kini atau lampau.
Menggunakan kata benda khusus, pilihan kata benda yang bermakna kuat dan bermakna khusus.
Uraian deskriptif yan rinci, deskripsi yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman, latar, dan karakter.
Penggunaan majas:
Simile, majas membandingkan dua objek berlainan, tetapi dianggap sama. Perbandingan tersebut ditandai dengan menggunakan kata seperti, sebagai, bak, ibarat, laksana, dan laksana.
Metafora, majas membadingkan dua objek secara langsung, tanpa menggunakan pembanding.
Personifikasi, majas menggambarkan benda-benda seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
6. Penggunaan pertanyaan retoris sebagai teknik melibatkan pembaca.
⟿💗💗💗⟿
Tidak ada komentar:
Posting Komentar